“Jangan mudah menyerah oleh keadaan”, kata-kata tersebut
sangat membangun. Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan
janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru jadikanlah kekurangan itu
sebagai motivasi untuk bisa menutupinya. Dalam novel ini diceritakan tentang
kehidupan pendidikan yang keadaannya serba minim. Namun, tokoh-tokoh di
dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap bersemangat
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemiskinan bukan alasan untuk tidak belajar.
Pemilihan novel Laskar Pelangi sebagai bahan kajian, di
latar belakangi karena novel Laskar Pelangi sebuah novel pertama karya
Andrea Hirata yang telah banyak penghargaan terhadap novel ini dan Novel Laskar
Pelangi termasuk novel yang ada di jajaran best seller serta novel
ini diangkat dari kisah nyata, dengan
gaya penulisan yang sangat menarik dan kental dengan aroma sastra.
Didahului dengan pembukaan yang sangat apik tentang situasi
memprihatinkan di salah satu daerah miskin Pulau Belitong, dilengkapi dengan
klimaks, dan diakhiri dengan antiklimaks yang sangat menarik, Novel Laskar Pelangi telah berhasil menyihir
dan mengubah hidup jutaan orang di dunia tentang arti sebuah mimpi.
Pengarang yang sedang menulis cerita pasti akan menuangkan
gagasannya. Tanpa gagasan pasti dia tidak bisa menulis cerita. Gagasan yang
mendasari cerita yang dibuatnya itulah yang disebut tema dan gagasan seperti
ini selalu berupa pokok bahasan. Tema atau pokok persoalan dalam
Novel Laskar Pelangi tentang persahabatan sepuluh
anak yaitu Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai
dan satu-satunya wanita di kelas mereka, Sahara dari orang kecil yang mempunyai
cita-cita yang tinggi dengan bersekolah di pendidikan rakyat kecil Sekolah
Muhamadiyah.
Dalam suatu cerita latar dibentuk
melalui segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu,
ruang, dan suasana terjadinya suatu peristiwa, latar dalam
novel Laskar Pelangi adalah,
a. Latar
Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah
sekolah bernama SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten
Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah
di rumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan
Belitong.
b. Latar Waktu
Dikarenakan novel “Laskar
Pelangi” ini merupakan novel yang menceritakan kisah nyata meski ada bumbu
imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada tahun
1974.
c. Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan
konflik-konfik yang muncul juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga
cemas. Berikut beberapa penggalan kisah yang menjelaskan suasana dalam novel :
Suasana
Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih
ialah saat Ikal, teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang
memutuskan berhenti sekolah karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati
ayahnya.
Suasana
Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana
senang ialah saat tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan
pertandingan.
Suasana
Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas
ialah saat Pak Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta
orang tuanya menunggu untuk menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar
sekolah tidak ditutup.
Rangkaian peristiwa yg
direka dan dijalin dng saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan
ke arah klimaks dan penyelesaian disebut dengan alur, dan dalam novel Laskar Pelangi memakai alur maju, karena dalam ceritanya tidak
terdapat kilas balik sehingga membuat pembaca penasaran apa yang akan terjadi
di kisah selanjutnya.
- Pengenalan Situasi Cerita
“Cerita diawali dengan dibukanya penerimaan murid baru di SD
Muhammadiyah yang ada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan. Sebuah daerah yang kaya akan sumber daya alamnya yaitu
timah. Belitong merupakan daerah yang menjadi tempat penambangan timah terbesar
dan menghasilkan banyak sekali keuntungan. Meski pun begitu, kehidupan di sana
seperti terpetak-petak antara yang kaya dan yang miskin.
Pagi
itu, satu demi satu calon siswa yang didampingi oleh orang tuanya
berdatangan mendaftarkan diri di sekolah yang hampir roboh dan mungkin sudah
tidak layak untuk dipakai sebagai tempat belajar-mengajar"
- Menuju Adanya Konflik
Dalam novel “Laskar Pelangi” ini, banyak sekali bermunculan
masalah-masalah atau konflik-konflik. Namun konflik awal yang pertama muncul
adalah saat suasana mulai tegang karena ternyata pendaftar tidak mencukupi
batas minimal siswa yang disyaratkan oleh Depdikbud Sumsel. Apabila calon siswa
yang mendaftar kurang dari sepuluh anak, maka SD Muhammadiyah harus ditutup.
- Puncak Konflik
Puncak konfliknya ialah setelah ditunggu hingga siang,
ternyata jumlah pendaftar tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah ini tentu
saja belum mencukupi persyaratan Depdikbud. Hal ini tentu saja sangat
mencemaskan Pak Harfan sang kepala sekolah dan Bu Muslimah sang guru. Sampai
pada akhirnya Pak Harfan memutuskan untuk memberikan pidato sekaligus
mengumumkan bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan.
Selanjutnya konflik-konflik lain
bermunculan dari masing-masing tokoh. Namun konflik selanjutnya yang secara
garis besar melibatkan hampir semua tokoh ialah saat akan diadakannya lomba
karnaval dan cerdas cermat antar sekolah.
- Penyelesaian
Sesaat hampir saja Pak Harfan memulai pidatonya untuk
memberitahuakan bahwa penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah dibatalkan,
seorang ibu muncul untuk mendaftarkan anaknya (Harun) yang mengidap keterbelakangan
mental. Tentu saja kedatangan Harun dan ibunya ini memberikan napas lega kepada
Pak Harfan, Bu Muslimah dan juga para calon siswa serta orang tuanya. Harun
telah menggenapi jumlah siswa untuk menghindarkan SD Muhammadiyah dari
penutupan.
Sekolah yang jika malam dipakai sebagai kandang ternak ini
akhirnya memulai kegiatan belajar-mengajar meski dengan fasilitas yang
seadanya. Tiba saatnya mengikuti karnaval antar sekolah. Keikutsertaan SD
Muhammadiyah sempat diperdebatkan karena ketidakadaan dana dan sikap pesimistis
yang muncul. Namun, Bu Muslimah bersikeras mengikutkan murid-muridnya. Karena
nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai murid yang kreatif, Mahar
pun ditunjuk sebagai ketua untuk mengurusi persiapan karnaval. Dengan ide
cemerlang dan kreativitasnya, Mahar berhasil menggiring teman-temannya merebut
piala kemenangan.
SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini
adalah perlombaan cerdas cermat. Bu Muslimah, Ikal dan kawan-kawan sempat
khawatir karena tak lama perlombaan akan dimulai namun ujung tombak tim mereka
belum juga datang. Untungnya meski hampir terlambat, akhirnya si cerdas itu pun
datang (Lintang). Awalnya tim dari SD Muhammadiyah tertinggal angka melawan SD
PN dan SD Negeri. Namun pada saat memasuki soal yang berbau angka SD
Muhammadiyah mengejar ketertinggalan dan berhasil keluar sebagai juara.
Penciptaan citra tokoh
dalam karya sastra disebut dengan penokahan, Penokohan
Tokoh-tokoh
yang berperan dalam novel ‘Laskar Pelangi’ antara lain :
a) Ikal
Ikal
atau yang di dalam novel ini berperan sebagai ‘aku’ merupakan tokoh utama. Ikal
adalah salah seorang anggota ‘Laskar
Pelangi’. Di sekolah ia termasuk murid yang lumayan pandai, namun
kepandaiannya masih di bawah dari temannya yaitu Lintang. Ia selalu berada di
peringkat kedua di sekolah setelah Lintang. Ikal termasuk orang yang tidak
mudah putus asa, selalu bersemangat melakukan hal yang ia sukai dan tegar. Ikal
begitu menyukai dunia sastra terutama puisi. Dalam novel ini, Ikal diceritakan
menyukai seorang gadis keturunan Tionghoa bernama A Ling. Ia sering sekali
mengirimkan puisi tentang luapan perasaannya kepada A Ling.
b) Taprani
Taprani
merupakan sosok yang tampan, rapi, perfeksionis, lumayan pintar, bicara
seperlunya (pendiam), santun, sangat berbakti kepada orang tua dan manja. Ia
bercita-cita menjadi guru di daerah terpencil untuk memajukan pendidikan orang
melayu pedalaman. Taprani selalu diperhatikan ibunya. Apa pun yang akan
dilakukannya harus selalu diketahui ibunya. Ia sangat tergantung pada ibunya.
c) Sahara
Sahara
merupakan satu-satunya murid perempuan yang bersekolah di SD Muhammadiyah.
Tubuhnya ramping dan selalu berjilbab rapi. Di sekolah ia termasuk murid yang
pintar. Meski pun ia adalah sosok yang perhatian, namun ia termasuk tipe orang
yang temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan dan tidak mudah terkesan.
Sahara Sangat menjujung tinggi nilai kejujuran. Ia paling tidak suka berbohong.
Dalam novel ini diceritakan bahwa ia bertengkar dengan A Kiong yang tidak
pernah sependapat atau satu pemikiran dengannya.
d) A Kiong
A
Kiong adalah satu-satunya murid keturunan Tionghoa yang bersekolah di SD
Muhammadiyah. Sifatnya begitu polos dan selalu mempercayai apa yang dikatakan
Mahar. Ia selalu menjadi pendukung sekaligus pengikut setia Mahar. A Kiong
memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan suka menolong. Ia sering kali
bertengkar dengan Sahara.
e) Harun
Harun
yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada usia lima belas
tahun ini mengidap keterbelakangan mental. Sifatnya santun, pendiam, dan murah
senyum. Laki-laki yang memiliki model rambut seperti Chairil Anwar ini hobi
sekali mengunyah permen asam jawa. Ia pun selalu berpakaian rapi. Di kelas, ia
sama sekali tidak bisa menangkap pelajaran membaca atau pun menulis. Ia pun
sering kali bercerita tentang kucing belang tiganya yang melahirkan tiga anak
yang juga bebelang tiga secara berulang-ulang.
f) Borek
Borek
memilki tubuh yang tinggi tinggi dan besar. Ia sangat terobsesi dengan body
building dan tergila-gila dengan citra cowok macho.
g) Syahdan
Karakter
Syahdan tidak begitu menonjol dalam novel ini. Ia adalah salah satu anggota
‘Laskar Pelangi’ yang selalu setia menemani Ikal membeli kapur tulis di took
Sinar Harapan milik orang tua A Ling. Syahdan merupakan saksi cinta pertama
Ikal kepada A Ling. Ia memiliki cita-cita sebagai aktor.
h) Kucai
Kucai
adalah salah satu anggota ‘Laskar
Pelangi’ yang diamanahi sebagai ketua kelas. Ia sempat frustrasi ketika
menjadi ketua kelas karena kesulitan dalam mengatur teman-temannya. Meski
begitu, laki-laki yang menderita rabun jauh ini selalu terpilih menjadi ketua
kelas dan pada akhirnya ia menerima keputusan itu. Anak yang banyak bicara dan
susah diatur ini berbakat menjadi seorang politikus.
i) Lintang
Lintang
merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara teman-temannya. Meski pun
jarak rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 km), ia tetap semangat untuk pergi
ke sekolah dan menjadi anak yang paling pagi datang. Setiap berangkat sekolah,
ia harus melalui jalan yang merupakan tempat buaya tinggal. Ayahnya adalah
seorang nelayan miskin yang bertanggung jawab menafkahi empat belas nyawa yang
tinggal di rumahnya. Di sekolah, Lintang begitu serius belajar dan aktif.
Otaknya yang jenius dan cermat membawa tim SD Muhammadiyah menjadi pemenang
dalam lomba cerdas cermat. Lintang sangat suka membaca dan mempelajari berbagai
ilmu penngetahuan. Lintang pun tak segan membagi ilmunya kepada teman-temannya.
Idenya sangat kreatif. Lucunya, kelihaiannya dalam berpikir tidak dibarengi
dengan tulisan tangan yang indah.
j) Mahar
Mahar
memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi, melukis, seni rupa dan
lain sebagainya. Pemikirannya imajinatif dan kreatif. Anak tampan ini termasuk
orang yang menggemari dongeng-dongeng yang tak masuk akal (mungkin karena ia
terlalu imajinatif). Mahar sering kali diejek dan ditertawakan teman-temannya
karena pemikirannya dianggap aneh.
k) Bu Muslimah
Wanita
bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru di SD Muhammadiyah. Ia
sangat gigih dalam mengajar meski pun gajinya belum dibayar. Ia sangat
berdedikasi terhadap dunia pendidikan dan dengan segenap jiwa mengajar
murid-murid di SD Muhammadiyah. Wanita cantik yang menyukai bunga ini memiliki
pendirian yang progresif dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ia termasuk orang
yang sabar dan baik hati.
l) Pak Harfan
Pria
bernama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat sebagai kepala SD
Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia tetap mempertahankan sekolah yang hamper
ditutup karena kekurangan siswa. Pak Harfan juga memiliki dedikasi tinggi
terhadap pendidikan.
m) A Ling
Gadis
keturunan Tiongoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia memiliki tubuh yang
ramping dan tinggi. Anak dari pemilik toko Sinar Harapan ini ternyata juga
menyukai Ikal. Namun sayangnya ia pindah ke Jakarta.
n) Flo
Ia
merupakan murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboi yang berasal dari
keluarga kaya ini merupakan tokoh terakhir yang muncul sebagai anggota ‘Laskar
Pelangi’.
Tempat
dimana seorang pengarang melihat sesuatu disebut dengan sudut pandang, Sudut pandang yang digunakan dalam
novel ini adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama karena dalam
penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh ‘aku’ dalam novel ini
diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai
tokoh atau pelaku utama.
Manusia itu tidak pernah luput dari
kesalahan, karena di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna begitupula
dengan penulis Novel Laskar Pelangi Andrea Hirata, dalam karyanya ini terdapat
kekurangan dan kelebihan
Kelemahan novel ini,
hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup
pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung)
yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya menjadi ekor cerita
yang membingungkan. Karena penutur ”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain,
dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah kemubaziran. Sama persis seperti
seorang pelukis yang seharusnya berhenti menguaskan catnya pada bidang lukis
yang sudah sempurna, tapi kemudian menjadi berantakan karena sebuah goresan
yang tidak perlu.
Sedangkan kelebihan dari Novel Laskar Pelangi, ada tiga
keunggulan yang menjadi kekuatan daya tarik dari Novel ini, yaitu menurut
organisasi, isi dan bahasa.
a. Organisasi
Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian
dengan bagian yang lain harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca.
Karena dalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit.
b. Isi
Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan
yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini
Ikal, akan menuntun kita dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar kita
dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar kita menolak
semua keputusasaan dan ketakberdayaan kita sendiri. Secarah keseluruhan saya
menilai novel ini bagus dan membangun. Novel laskar pelangi ini juga sarat
hikmah, dakwah, dan rasa persahabatan yang sangat kental. Tuturannya mengalir,
menyentuh, mencerahkan, menggelikan, membidik pusat kesadaran, dan jauh dari
sifat menggurui.
c. Bahasa
Bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit walaupun ada
kata-kata yang kita tidak tahu maknanya dan yang belum dapat kita pahami,
dikarenakan cerita menyesuaikan tempat daerah Belitong.
Di dalam sebuah cerita, gagasan atau pokok persoalan
dituangkan sedemikian rupa oleh pengarangnya sehingga gagasan itu mendasari
seluruh cerita. Gagasan yang mendasari seluruh cerita ini dipertegas oleh
pengarangnya melalui solusi bagi pokok persoalan itu. Dengan kata lain solusi
yang dimunculkan pengaranngnya itu dimaksudkan untuk memecahkan pokok
persoalan, yang didalamnya akan terlibat pandangan hidup dan cita-cita
pengarang. Hal inilah yang dimaksudkan dengan amanat. Dengan demkian, amanat
merupakan keinginan pengarang untuk menyampaikan pesan atau nasihat kepada
pembacanya. Amanat yang terdapat dalam novel ini adalah
1.
Agar kita bersyukur dalam hidup
Ajaran yang berpegang teguh pada agama serta kerja keras dan
tekat yang pantang menyerah dalam mencapai cita- cita seperti yang diceritakan
lewat perilaku para tokoh dalam novel ini.
a. Ikal
Hal
ini menunjukkan bahwa tokoh ikal dalam kejiwaanya ia dapat mengendalikan
Sifat dia yang super ego. Tokoh ‘aku‘
tidak semata- mata ingin
mengalahkan tokoh Lintang dari segi kecerdasan, apabila kecerdasan yang dimiliki ikal melebihi dirinyaa mungkin
saja ia akan membenci bahkan tidak mau berteman lagi dengan teman sebangkunya
itu karena merasa kalah.
b. Lintang
Dalam
hal ini lintang memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa yang dia bawa sejak
lahir ditambah dengan egonya yang menggebu-gebu. Semangatnya
belajar guna mengangkat keluarganya yang sangat miskin membuat dia sangat
bersemangat belajar. Akan tetapi Super ego itu sendiri yang membuat
Lintang tidak lagi meneruskan sekolahnya. Lintang tahu semangatnya bersekolah,
itu benar dan baik dengan tujuan supaya nantinya dia tidak hanya menjadi
nelayan seperti ayahnya. Akan tetapi keadaan yang memaksanya untuk memupus
semua hasratnya itu.
2. Jangan mudah menyerah
oleh keadaan (jangan putus asa)
Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan
yang keadaannya serba minim. Namun, tokoh-tokoh di dalamnya tidak menyerah
dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Kemiskinan bukan alasan untuk tidak belajar.
3.
Jauhi sifat pesimis
Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di
atas kita, bukan berarti kita harus merasa kecil dan lemah di hadapan mereka.
Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak bisa seperti orang yang ada di
atas. Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan cambuk semangat untuk
bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih baik lagi. Contonya pada novel
ini yang menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang
selalu optimis untuk bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah
baik (SD PN).
3.
Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap
pendidikan.
Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi
dedikasinya terhadap pendidikan. Guru diibaratkan kompas yang menunjukkan
kemana murid-muridnya akan pergi. Bu Muslimah merupakan sosok yang menjadi guru
teladan yang dengan segenap kemampuannya berjuang untuk memajukan pendidikan di
sebuah kampug kecil.
Banyak
teman-teman yang telah mengatakan bahwa Novel Laskar Pelangi ini bagus kepada saya, maka dari itu saya menjadi
penasaran dan ingin membacanya. Setelah saya baca ternyata Novel ini tidak
hanya sekedar bagus tetapi “sangat bagus”, karena di dalamnya kita dapat
mengambil pelajaran bahwa bagaimanapun hidup yang kita jalani, kita harus
senantiasa bersyukur. Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam
kemiskinan yang membelit cita-cita yang tinggi. Pada dasarnya kemiskinan tidak
berinteraksi langsung dengan kebodohan atau kegeniusan. Banyak sekali pelajaran
yang dapat kita teladani dari novel tersebut seperti keagamaan, moral, cinta
pertama yang indah, ketegaran hidup, bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa
kita tebak. Selain itu kita dapat mencontoh tokoh-tokoh yang dapat diteladani
seperti tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi,
ulet, sabar, tawakal, takwa, dan sebagainya.
Identitas
Novel Laskar Pelangi
Judul
: Laskar Pelangi
Penulis
: Andrea Hirata
Penerbit
: Bentang Kota Tempat Terbit : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun
Terbit : Cetakan III, Juli 2007
Tebal
halaman : 533 halaman termasuk juga tentang penulis
Harga
: Rp.69.000,-
SINOPSIS
Cerita terjadi
di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur. Dimulai ketika sekolah
Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak
mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri
upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah,
hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan
diri di sekolah kecil itu.
Mulai dari
sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan
mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong
yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus.
Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes
keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman
cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km
pulang pergi dari rumahnya ke sekolah!
Mereka, Laskar
Pelangi nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi
pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan
dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada
okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan
kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar,
guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas
cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis
bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang
memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan
dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di
luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan
kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat
masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini!
Wudihh....susah deh klo nak sastra, blog nya resensi novel smua.hahaa...
BalasHapusFavourite bgt sma novel2 karyanya Andrea Hirata, pasti berefek semngat yg menggebu terutama novel "EDENSOR" -nya recomended bgt.
Good Luck ia buat blognya... ;)
Untuk lebih lengkapnya gan silahkan lihat juga Resensi Novel Laskar Pelangi
BalasHapus