Jumat, 24 Januari 2014

RAHASIA.

Entah dari mana rasa ini timbul, dan bisa berkembang pesat mengaduk-ngduk hati yang teramat dalam. Aku sebenarnya sudah tak percaya lagi apa yang namanya CINTA, banyak orang di luar sana mengatakan kalau jatuh cinta itu menyenangkan, iya itu sebagian mereka yang menemukan kebahagiaan dalam CINTA. Tapi itu tak berlaku bagi ku, aku seperti mati rasa sudah enggan untuk berkawan dengan cinta bahkan mencari cinta. Kisah yang dulu ku jalani sudah membuat ku enggan lagi untuk bercinta-cintaan, ku jalani hubungan dengan keseuriusan dengan penuh rasa cinta dan sayang tapi semua dibayar dengan kesedihan teramat dalam. Sampai kadang aku berpikir apakah aku wanita yang tidak berhak untuk merengguk kebahagiaan dari yang namanya cinta :"(
Begitu lama menjalani hubungan yang penuh dengan penderitaan, tangis, sakit hati, kecewa, perselingkuhan, kebohongan, caci maki, ketidak pedulian, semua ku alami dengan lapang dada awalnya, selama bertahun-tahun selalu ku maafkan kesalahannya, diulangi lagi kesalahannya dan selalu lagi dan lagi ku maafkan, rasanya aku telah dibutakan oleh cinta. Seharusnya aku sebagai wanita berontak dan marah jika diperlakukan seperti itu, tapi aku hanya bisa menangis dan berteriak di kamar dalam kesendirian, dan lagi dan lagi memaafkan kesalahannya. Hal yang sangat bodoh yang sudah ku lakukan adalah selalu memaafkan keselahan yang sama dari orang yang sama, dan sepertinya teman-teman sudah jenuh dan lelah untuk menasihati ku untuk meninggalkannya.
Aku merasa sudah kewajiban ku untuk merubah hidupnya yang kurang baik menjadi lebih baik yang sebenarnya itu adalah merenggut kebahagiaan diri ku sendiri. Sikapnya yang terkadang acuh tak acuh, keras kepala aku selalu mencoba mengerti semua sifatnya walau sebenarnya hati ini sakit diperlakukan tak anggun seperti itu. Aku mencoba tuk terus tegar dan selalu bersabar bahwa suatu saat nanti dia akan sadar menjadi lebih baik. Aku terus tegar tegar dan tegar tapi aku lemah juga untuk terus tegar saat aku mengetahui dengan mata kepala ku sendiri dia bermain lagi dibelakang ku dengan burung merpati lain yang menurutnya lebih indah dari ku. Aku tak sanggup lagi untuk terus bertahan, saat aku memutuskan untuk menyudahi dia tak ingin lepas dari ku, dia menangis dan mengiba kepada ku. Dan lagi ku maafkan kesalahannya yang sebenernya sangat sakit untuk bisa ku terima semua ini. Aku bodoh terus mengorbankan kebahagiaan ku, semua yang dia inginkan selalu kepenuhi memasakannya makanannya tuk makan siang dan ku bawakan ke tempatnya mencari uang, membelikan barang-barang kesukaannya selalu ku lakukan jika memang dia sedang marah pada ku, sampai ku belikan sajadah cantik yang bermaksud agar dia tak pernah meninggalkan sholat, tapi entah itu terpakai atau tidak. Aku selalu sabar jika aku membutuhkannya dan dia selalu tak bisa, aku selalu sabar jika aku marah yang ku harapkan dia merayu ku untuk tak marah tapi semua hanya mimpi yang ada aku selalu lebih marah pada ku bahkan mendiamkan ku walau dia tau aku menangis.
Sudah tak ada lagi harganya aku dimatanya, walau tak ku pungkiri terkadang dia sangat baik pada ku. Bertahun-tahun aku diperlakukan seperti itu rasanya cinta dan sayang ini pudar, sudah tak ada lagi perasaan jika berjumpa dengannya. Memang ini hubungan yang sudah tak ada lagi yang harus dipertahankan janji untuk membawa lebih seurius lagi hubungan ini rasanya hanya sekedar janji, aku tunggu selalu ku tunggu belum juga ku dengar dia mengatakan bahwa dia akan lebih seurius dengan ku, setiap ku bertanya mau dibawa kemana hubungan yang sudah lama ini? dia selalu menjawab  nanti nanti dan nanti. Kapan? sampai kau bosan bermain dengan merpati lain, jika kau sudah bosan baru kau datang kepada ku. Jika memang dia masih senang bermain merpati tolong sudahi dulu hubungan ini. Selalu saja dia enggan setiap kali aku ingin menyudahi,
Tapi Allah telah menyadari ku, membuka mata hati dan pikiran ku untuk berontak dan pergi dari hidupnya DAN yang selalu ku syukuri aku selalu bisa menjaga kehormatan ku untuk nanti suami ku. Aku telah mampu angkat kaki dari kisah ku yang dulu. Tapi trauma yang masih melekat di hati ku membuat ku enggan untuk merasakan cinta kembali, aku berpikir bahwa semua laki-laki itu sama tak ada bedanya.
SETELAH BANYAK LAKI-LAKI YANG DATANG MENAWARKAN CINTA AKU SELALU MENOLAK DAN LARI. TAPI
saat dua sahabat ku RIDA dan TIA menawarkan burung elang yang memang lain dari yang lain yang mereka yakini dapat mengobati semua luka ku dan memang dapat menjadi yang terbaik, ku coba untuk memberanikan diri untuk dekat. Aku mencoba untuk melatih diri ku apakah hati ini masih dapat merasakan cinta?
Aku memang sudah mengenal burung elang itu, ku mengenalnya saat KKN lalu, selama aku melihat dirinya memang di mata ku dia sosok yang baik. Tapi untuk lebih dekat aku baru saat ini, aku gugup saat BBM aku bingung harus bagimana dan menggunakan kata-kata apa, berjumpa di kampus pun aku sangat malu tak mampu aku untuk menatap matanya.
Entah apa yang terjadi pada ku, ku coba bersandar dan memejamkan mata ternyata aku menyukainya. Hati ini masih dapat merasakan cinta, karna awalnya menurut ku laki-laki itu semua sama pada dasarnya. Memang burung elang yang ku kenal ini berbeda, sosoknya yang dapat mengetuk hati ini setelah sekian lama ku kunci dan ku tutup rapat. Aku berdoa pada Allah setiap waktu jika memang dia yang terbaik untuk ku mudahkanlah jalan ku padanya. Ku pendam dalam hati rasa ini dalam-dalam, aku kini sungguh mencintainya, sepertinya memang burung elang itu yang ku inginkan untuk mendampingi ku, yang beriman dan seiman, yang taat dan takut akan Allah, yang terpenting dapat membimbing ku ke jalan Allah.
Mama dan papa ku memang sangat menginginkan aku memiliki teman dekat agar aku tidak selalu murung dan ada yang memberi ku semangat dalam menjalani hari-hari yang seharusnya lebih indah, dan tak ingat lagi akan masa lalu ku yang kelam.
Tapi apa daya, sepertinya dayung tak bersambut atau cinta ku hanya bertepuk sebelah tangan, aku tak tahu apakah dia mencintai ku juga atau tidak, aku selalu menunggu dan menunggu. Apakah suatu hari nanti aku dapat bersamanya atau aku akan merasakan kepedihan terdalam.
Aku kini hanya bisa berdoa pada Allah, aku pasrah saat ini. Aku sudah terlalu lelah dengan cinta, saat ada cinta yang menggairahkan ku membuat ku melupakan masa lalu tapi aku tahu apakah dia dapat akan menyadari bahwa aku menginginkannya?? dan dia kan membawakan ku mawar merah?? :'( semua sepertinya hanya harapan kosong bagi ku, terlalu jauh aku bermimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar