Rabu, 30 Maret 2016

SATU TAHUN PERNIKAHAN KAMI (YULLIA FARWATI DAN MUHAMMAD Q MUSA) 29 MARET 2015

Sebelum lanjut menulis di sini. Rasanya saya sudah cukup lama sekali tidak menulis dan berbagi cerita di blog ini. Blog ini adalah yang menyatukan saya dan suami. SUAMI?? ya Alhamdulilah kini saya telah bersuami. SIAPA?? Laki-laki yang sering saya tuliskan di blog ini. HAHH?? Alhamdulilah, kuasa Allah yang telah menyatukan saya dengan laki-laki yang saya inginkan. BUKANNYA SERING BIKIN GALAU?? Benar, tapi itulah proses untuk mendapatkan cinta sejati, jika kita sulit untuk mendapatkannya pasti akan berpikir 1000 kali untuk melepaskannya, berbeda dengan yang mudah didapatkan tanpa perjuangan akan lebih mudah meninggalkan.
Ya... Ini merupakan keajaiban Allah yang telah menyatukan saya dan suami saya, saya menikah pada 29 Maret 2015.

Di depan ayah, suami saya dengan lantang mengucapkan ijab dan di qobul oleh ayah saya. Serentak para saksi mengucapkan SAH SAH SAH!! Alhamdulilah
Begitu indah pada hari itu, semua orang bahagia, kedua orang tua kami baik orang tua saya maupun orang tua dari suami saya sempat meneteskan air mata tapi itu bukanlah air mata kesedihan melainkan air mata haru sebab kini anak-anaknya telah menempuh fase kehidupan yang baru.
Dalam satu tahun menjalankan pernikahan hufffftt (menghela nafas yang sangat panjang dan begitu dalam) semua tidak seperti apa yang bayangkan sebelumnya, banyak sekali ujian dari mulai awal pernikahan kami. Begitu berat menulis ini, tapi ini agar beban ini lebih ringan saya membagikan pengalaman saya agar dapat menjadi pembelajaran di kemudia hari. Di hari pernikahan pagi hari akad nikah dan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan yang begitu cantik dipersiapkan oleh WO pilihan orang tua saya serta keinginan saya untuk seperti ini pelaminan dan serba-serbinya. Semua begitu sempurna dan begitu indah.

 Saya merasa orang paling bahagia pada hari itu, wanita paling beruntung dan merasa dunia ini hanya milik saya dan suami. Setelah kemeriahan resepsi pernikahan kami yang dibanjiri tamu undangan penuh dengan doa-doa yang baik, disitulah awal hidup yang baru menjalani kehidupan sebagai seorang istri. Semua bayang-bayang tentang rumah tangga yang begitu damai seperti di FTV ternyata semu, saya mendapat ujian yang begitu berat. Sudah satu tahun tepat tanggal 29 Maret 2016, masalah demi masalah terus menhampiri keluarga kami, dari mulai penyakit, dentuman dari luar, maupun konflik internal. Suami saya harus berobat agar sembuh saya mau suami saya sehat, siapa yang mau sakit? tidak ada seorangpun yang menginginkan mengalami suatu penyakit termasuk suami saya, yang mengharuskan kami berjuang sekuat tenaga untuk sembuh dari mulai pengobatan tradisional sampai medis yang cukup menganggu finansial keluarga kecil kami. Tapi kami tetap semangat untuk sembuh dan semoga sembuh total dan kembali normal. Aamiin
WAKTU!! Waktu sangat sulit kami dapatkan untuk bermanja-manjaan berdua, suami saya kerja, kuliah S2 dan disela-sela itu berobat semua sangat menyita waktu, sehingga sampai rumah malam dan sudah sangat lelah. Sayapun begitu, saya berkerja dari senin sampai sabtu belum lagi kuliah semester akhir yang harus saya selesaikan. Semua begitu menyita waktu dan tenaga. Stress mulai melanda diri saya perlahan demi perlahan, dan akhirnya DOOOOAAAARRRR sudah tak kuat lagi kepala ini memikirkan sebegitu banyak beban, akhirnya seringlah saya sakit-sakitan, sering menangis, dan merasa begitu terpuruk. Tapi dari masalah-masalah ini saya banyak sekali belajar bahwa apa yang kita inginkan walau sudah diperjuangkan sekuat tenaga jika Allah belum berkehendak maka bersabarlah, banyak BERSABAR. Selain itu apa selama ini saya banyak berbuat dosa dan lalai dalam beribadah sehingga Allah ingin mengingatkan bahwa aku harus kembali banyak-banyak mengingat-Nya. Banyak hikmah dari semua ini saya jadi bercermin saya banyak meminta pada Allah tapi apakah sudah menjalankan segala perintah-Nya.
Saya belajar apa arti kesetiaan sesungguhnya, suami saya begitu sabar, tak pernah marah, selalu memeluk saya dikala saya bersedih, siap pulang kapan saja walau sedang berkerja atau sedang kuliah demi saya, banyak hal-hal lain yang membuat saya semakin jatuh cinta, saya semakin sadar bahwa Allah mengirimkan ujian yang besar di awal pernikahan agar saya dapat menjadi pribadi yang kuat. Saya kini semakin KUAT menjalani bahtera rumah tangga bersama suami saya, apapun yang terjadi KAMI harus KUAT dan tetap bersama. Aamiin
Semoga kami segera diberikan buah hati yang banyak sholeh/sholeha, aamiin :)) dan diangkat segala penyakit serta diberikan jalan untuk semua masalah. aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar