Selasa, 07 Februari 2012

A.PROFIL MOTIVATOR YANG SAYA SUKAI

MARIO TEGUH



Karier

Tahun 2010 kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai Motivator dengan Facebook Fans terbesar di dunia.
Di tahun 2010, Beliau terpilih sebagai satu dari 8 Tokoh Perubahan 2009 versi Republika surat kabar yang terbit di Jakarta.
Sebelumnya Beliau membawakan acara bertajuk Business Art di O'Channel. Kemudian namanya semakin dikenal luas oleh masyarakat ketika ia membawakan acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Pada saat ini Mario Teguh dikenal sebagai salah satu motivator termahal di Indonesia.
Pada tahun 2003 mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di Indonesia. Dan pada tahun 2010 kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai motivator dengan halaman penggemar Facebook terbesar di dunia.

Pengalaman Karir

  • BIMC as Head of Manager, Zamre Ab. Wahab
  • Citibank Indonesia (1983 – 1986) as Head of Sales
  • BSB Bank (1986 – 1989) as Manager Business Development
  • Aspac Bank (1990 – 1994) as Vice President Marketing & Organization Development
  • Exnal Corp Jakarta (1994 – present) as CEO, Senior Consultant, Spesialisasi : Business Effectiveness Consultant

Pendidikan

  • Jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, Amerika Serikat, 1975.
  • Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (S-1).
  • Jurusan International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang.
  • Jurusan Operations Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (MBA).

Buku

  • Becoming a Star (2006)
  • One Million Second Chances (2006)
  • Life Changer (2009)
  • Leadership Golden Ways (2009)
Mario Teguh
Projek Pribadi Hari Ini:
MENGURANGI KESEDIHAN TANPA SEBAB

Engkau yang terkadang tenggelam dalam kesedihan yang tak kau ketahui sebabnya, yang sering meneteskan air mata tanpa niat menangis, katakanlah ini sebagai kalimatmu sendiri …

Tuhanku Yang Maha Mengetahui,

Engkau pasti sering tersenyum menyaksikan kebiasaanku menutupi nasihat hatiku dengan keceriaan semu.

Aku tahu hatiku telah sering menasihatiku untuk tidak melakukan yang tak baik bagiku, untuk tak meneruskan pergaulan yang buruk, untuk tak mempercayai rayuan palsu, dan untuk tidak berupaya menyenangkan orang yang tak menghormatiku.

Aku menutupi kegelisahanku dengan pergaulan yang gaduh, dan menyembunyikan kegalauanku di balik tawa ceria yang garing.

Tuhanku, itu mungkin yang menyebabkan aku tenggelam dalam kesedihan yang tak kumengerti, dengan air mata yang terurai sendiri tanpa kesedihan yang jelas, karena aku menolak bersedih bersama hatiku.

Aku telah berlaku semena-mena kepada hatiku sendiri, dan membiarkannya bersedih dengan mengabaikan harapan-harapan baiknya.

Hari ini, aku mohon Engkau mentenagai keikhlasanku untuk lebih mendengarkan suara hatiku, yang menasihatiku untuk lebih memelihara kesehatan, melembutkan perlakuanku kepada diri dan keluargaku, menyegerakan tindakan yang menguatkanku, dan membangun kedamaian hidup dalam kedekatan denganMu.

Tuhan, dengan kesungguhanku hari ini, aku mohon Engkau menjadikanku pribadi yang lebih anggun, yang damai dalam keputusan baikku, yang tak mengkhawatirkan pendapat miring orang lain, dan hidup sebaik-baiknya hari ini untuk kebaikan hidupku di masa depan.

Tuhan, damaikanlah aku bersama diriku sendiri.

Aamiin
Mario Teguh
Permohonan Malam Ini:
MENGHARAPKAN KEKUATAN PRIBADI

Sahabatku yang baik hatinya, marilah kita berdoa bersama, dan katakanlah ini sebagai kalimat-kalimatmu sendiri …

Tuhanku Yang Maha Penyayang,

Di penghujung hari ini aku menyadari, bahwa aku lebih sering mengatakan …

"… seandainya keadaan ini lebih mudah,
seandainya masalah ini lebih mudah,
seandainya permintaan mereka lebih mudah,
seandainya kehidupan ini semudah yang dikatakan orang lain,
seandainya semua ini tak harus kubayar,
seandainya ada jaminan bahwa aku tak akan gagal,
dan ooh … seandainya ini semua lebih mudah."

Aku menggelisahkan kehidupanku dengan tuntutan agar semuanya mudah, padahal seharusnya aku berharap bahwa aku lebih mampu.

Sehingga pengandaianku seharusnya terdengar indah dan penuh doa, seperti …

" … seandainya aku lebih sabar,
seandainya aku lebih ikhlas,
seandainya aku lebih bersegera,
seandainya aku bertahan sedikit lebih lama,
seandainya aku mengutamakan kasih sayang
daripada meliarkan kemarahan,
dan ooh … seandainya aku bersikap lebih bijak."

Tuhanku Yang Maha Melapangkan,

Malam ini, dalam istirahatku - aku mohon Engkau menguatkan serat-serat jantungku, meneguhkan tiang-tiang keberanianku, dan melenturkan temali keikhlasanku, agar esok pagi aku Kau bangunkan sebagai pribadi yang tersenyum ramah menghadapi beban kehidupan, karena Engkau telah menguatkan jiwaku.

Tuhanku Yang Maha Perkasa,

Kuatkanlah pundakku, agar aku mampu memikul beban yang lebih besar, yang di dalamnya adalah beban dari sesamaku yang membutuhkan bantuanku.

Jadikanlah aku penolong yang Kau tugaskan bagi penyelamatan sesamaku.

Karena jika aku menolong sesamaku, Penolongku adalah Tuhan.

Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar